Tuesday, September 07, 2010

tulang rusuk

perempuan itu mengisap rokoknya dalam-dalam. menghembuskannya pelan.ia tak terlalu suka rasa rokok putih, tapi biarlah,pikirnya.

'mengapa laki-laki dan perempuan harus bertemu lalu berpisah?'

'maksudmu?'tanya lawan bicaranya.

'coba tulang rusuk ada barcodenya, biar saya tahu siapa donor tulang rusuk saya. nggak perlu repot mencari apalagi sampai gonta ganti pasangan.'

pria itu tertawa.

sesungguhnya perempuan itu benci. benci pada keadaan ini. tiap kali malam menjelang, pria itu akan pamit pulang. tepat jam delapan.setiap kali ia berkunjung.
perempuan itu ingin mereka manghabiskan malam bersama, membangun keluarga, mungkin punya anak yang lima tahun lagi akan berlarian di ruang tamu. tapi tidak mungkin. tak bisa,

pria itu pernah bertanya soal kelanjutan hubungan mereka.

'lalu bagaimana?saya bangunin kamu untuk sahur dan kamu merayakan natal sama saya? nggak mungkin.' perempuan itu mencemooh. satu-satunya hal di dunia ini yang tidak mungkin bisa mereka kompromikan.

'saya pasti mau kamu saat teduh sama saya dan kamu mau saya shalat sama kamu.nggak ada yang salah sama keinginan itu. tapi rasanya sulit untuk direalisasikan.'


jam delapan malam.
'saya pulang ya.' si pria menjawab. ia lalu mengecup kening si gadis, lalu mendekapnya. dekapan itu terasa lebih panjang dari biasanya. perempuan itu dapat mendengar si pria menghela napas panjang dalam pelukannya.

perempuan itu tahu kalau si pria tidak akan datang lagi besok.dan besoknya.dan seterusnya.

ia mematikan rokoknya, lalu membuang puntung rokok, asbak, dan satu pak rokok putih yang belum sempat ia sentuh.

sudah waktunya.

vegetarian

warung nasi goreng yang sama. pesanan seperti biasa yang belum matang.
gadis berambut ikal itu memperhatikan sosok lelaki yang baru saja datang. bukan karena wajahnya, namun kalimat yang ia katakan kepada si pemilik warung.
'nasi goreng satu,nggak pake daging sama bakso ya, Pak'

lelaki itu lalu duduk berhadapan dengan si gadis. ia memperhatikan wajah lelaki itu.terlihat lebih muda darinya. gadis itu memberanikan diri bertanya,
'nggak makan daging mas?'

lelaki itu termenung sebentar.mungkin sedikit terkejut ditegur orang asing.

'nggak,saya vegetarian.' jawabnya.

'wah,hebat.kok bisa?'

lelaki itu kembali terdiam. kali ini lebih lama.

'saya nggak mau jadi hypersex.' akhirnya ia menjawab.

di antara berjuta alasan dan alibi yang ada di dunia ini, gadis itu tidak menyangka kalimat itu yang akan keluar sebagai jawaban.lelaki itu pun tidak tahu mengapa ia mengungkapkan alasan senaif itu pada gadis asing yang baru satu menit dikenalnya.namun tanggapan si gadis justru lebih mengejutkannya.

'ah,ya. efek pencampuran daging si hewan,kan?semacam itu?'

tak ada orang yang pernah bicara seperti itu sebelumnya.
biasanya mereka mencemooh, merasa alasan itu tidak masuk akal. tak berlogika. alasan bodoh. cemen.

'saya dokter. calon dokter,maksudnya.' ralat gadis itu cepat.ia belum diwisuda,bagaimana mungkin menyebut dirinya dokter.

lelaki itu tersenyum maklum.mengerti alasan mengapa si gadis tidak mencemoohnya. gadis itu juga pasti tahu bahwa alasan itu benar.masuk akal.berlogika.

'mengapa?' tanya si gadis.

'ya?' sahut pria itu tak mengerti.

'bukankah lelaki biasanya tak peduli?perjaka atau tidak bukankah tidak masalah untuk mereka?' nada suaranya kini terdengar meledek. bukan pada lelaki itu. tapi pada para pria yang ia sebut dalam kalimatnya barusan.

'mungkin.'

lama ia terdiam. seperti menimbang-nimbang sesuatu.
si gadis menunggu.

'pekerjaan ibu saya..' kalimatnya menggantung.
lelaki itu tidak perlu melanjutkan kalimatnya. mata mereka beradu. si gadis sudah mengerti. lelaki itu pun tahu.
bahasa paling indah adalah saat kamu tidak perlu bicara apa-apa dan lawan bicaramu mengerti,bukan?

keheningan mereka terpecah ketika pesanan gadis itu datang.

'ini,non.nggak pake daging kayak biasa.' kata si pemilik warung.
lelaki itu menatap si gadis, setengah tidak percaya.
gadis itu mengangkat bahunya. mereka sama.
hanya alasan mereka yang berbeda.

selamat tidur

'aku ingin tidur' kata gadis manis bermata teduh itu.
'tidurlah,' sahabatnya menjawab.
gadis itu menggeleng. 'aku tidak bisa tidur'

satu bulan sebelumnya. gadis itu dan kekasihnya sempat bercakap-cakap.
'mengapa kamu simpan semua SMS saya?' tanya si pria.dia memperhatikan bahwa gadisnya menyimpan semua pesan yang pernah ia kirimkan. jumlahnya sudah ribuan. mulai dari pesan sayang, pesan saat mereka berargumen,sampai pesan tidak penting seperti 'lagi dimana?' semuanya rapi tersimpan dalam satu folder.
'sekarang kan nggak jaman surat cinta lagi.surat cintanya berubah jadi surat elektronik dengan seratus enam puluh karakter per SMS. itu pun kalau seratus enam puluh. paling-paling juga kurang.' jawab si gadis.
pria itu tertawa. 'lalu masa kamu mau baca ulang semuanya?'
gadis itu mengangkat bahu. 'suatu saat ada gunanya.'

satu bulan kemudian, mereka berpisah. pria itu katanya jatuh pada gadis lain.

dan satu bulan si gadis berubah.
bagaimana?bagaimana caranya berkata selamat tinggal pada orang yang sudah menjadi bagian dirimu?ketika eksistensi dirimu berubah dari saya menjadi kita?lalu hilang, lenyap begitu saja?

'makanlah sedikit' sahabatnya berkata.
gadis itu menggeleng.
'kapan terkhir kamu makan?tadi pagi?kemarin malam?'
gadis itu kembali menggeleng.ia tidak ingat.
'saya nggak nangis sama sekali.' ujarnya lirih.
sahabatnya hanya diam. setergantungan itu kah?sesedih itukah sampai sahabatnya ini sampai melewati garis ambang batas air mata?

matanya yang teduh itu kini redup.bibirnya tak lagi menyunggingkan senyum. batuknya tak kunjung sembuh. ia juga menarik diri. hanya ditemani ribuan pesan singkat yang dikirimkan untuknya dulu. satu per satu dibacanya. seakan-akan hanya pesan singkat itu yang mampu membuatnya bertahan, tetap waras.

'lepaskan, kamu harus bisa melepaskan.belajar menerima.'

'iklaskan, mungkin memang bukan untuk kamu, bukan jatah kamu.'

satu per satu air muncul dari mata gadis manis bermata teduh itu.lalu ia menangis pilu.lama.diselingi dengan batuk berat yang tak berhenti.sahabatnya membiarkan, tanpa berkata apa-apa.biarlah semuanya tercurah habis malam ini.hingga akhirnya si gadis berhenti menangis.

sahabatnya pamit pulang. 'selamat tidur' ucapnya. kali ini ia yakin gadis itu akan tidur malam ini. matanya akhirnya lelah.

gadis itu terbatuk.sudah lama batuk ini tidak hilang. dan selalu mengeluarkan darah. ditutupinya dengan tissue hingga sahabatnya tak pernha tahu. ia sudah lelah. sudah terlalu lelah.ia hanya ingin tidur.

ia mengambil ponselnya, lalu membuka folder berisi pesan dari pria yang dulu dimilikinya.membaca pesan itu satu epr satu.
gadis itu lalu tertidur.dan matanya tak pernah terbuka lagi.

ubud writers competition

http://flashfiction.ubudwritersfestival.com/2010/09/yang-tak-pernah-sempat-diberikan/

resapi kisahnya. :)

Wednesday, August 25, 2010

how I met you

how I met you.

kalau menurut saya, yang paling menarik dari cerita cinta itu adalah gimana dua orang bisa ketemu, then fall for each other. ada yang awalnya biasa aja, temen atau dikenalin, temennya temen atau sodara, kenal di UKM atau organisasi,t empat ibadah,dll. ada juga yang ceritanya kompleks, ternyata dia adalah blablabla nya mantan pacar emak saya..

saya penasaran. sejak resmi single di november 2008 saya pengen banget ngalamin cerita manis soal gimana saya bisa fall sama someone.
baru bisa dipublish sekarang, (sambil deg2an berasa tes mental,saya malu banget kalau dicie2in.)
dan buat objeknya, maaf ya, resiko anda dating a writer. :)

saya nggak percaya kebetulan.sama ketika menghadapi teori relativitas einstein, semua hal yang terjadi di hidup kita adalah cahaya, dan kita itu benda yang bergerak. relativitasnya adalah ya, sebanyak apa pengalaman yang bisa kita ambil hikmahnya. dan karena cahaya menimpa semua objek, hanya dalam selisih waktu yang berbeda, dan kecepatannya tidak sama, maka hasilnya akan berbeda.

saya ketemu langsung sama dia itu tahun 2008. 5 oktober. nggak, bukan saya segitu freaknya sampai inget tanggal itu,
tapi tahun itu saya menjabat sebagai sekertaris sebuah ikatan, yang mengharuskan saya punya daftar hadir,jadi saya punya catatan sepanjang tahun tentang siapa saja yang datang pada setiap pertemuan.
sebelumnya saya cuma tahu dia dari nama, dia temennya temen deket saya.

nggak ketemu lagi, tahu-tahu dia dateng ke sebuah acara tahun baru di 2009, saya dateng karena diajakin sama si temen saya ini. di situ saya dan dia kenal.tepatnya saya berkonspirasi sama temen saya ini supaya bisa dikenalin tanpa terlihat sengaja. jangan tanya kenapa, saya juga nggak ngerti sampai hari ini, tapi sejak obrolan singkat kami, saya sudah merasa fall for him.dan sialnya, bukan cuma sekedar suka.i fell deep.

waktu berlalu, saya dan dia nggak pernah ketemu lagi, kampus dan kegiatan beda. kadang saya suka buka profile dia di facebook untuk sekedar tahu kabar,tanpa kirim wall atau message.
saya jadi tahu dia suka jazz, suka baca, pinter motret, dan little things lainnya.saya nggak berani memulai apa-apa,karena nggak mungkin dia bisa suka sama saya, saya nggak mau dia menjaga jarak kalau tahu saya suka sama dia.

sampai tahu2 sudah januari 2010.
saya dikejutkan oleh kiriman wall dari dia yang bertanya 'apa kabar?'
dan cuma satu kalimat itu sanggup bikin saya nggak karuan, senyum senyum sendiri, jantung rasanya berdetak lebih kencang, tangan saya dingin. dan dengan berat saya menyadari: saya belum lupa sama dia.
dimulailah kami intens saling comment, ngobrol,dan chat di YM. dan terjadilah.

di febuari, secara nggak janjian kami ketemu di satu mall di cihampelas, saya dan teman2 saya, dia dan teman2nya. sebenarnya saya sudah ngeliat dia, tapi sudah setahun lebih nggak ketemu, saya nggak inget mukanya dia.ketika (akhirnya) dia menyapa saya, dia menyalam tangan saya dengan tangan kanan, lalu menyalam teman yang lain, sambil menggenggam tangan saya di tangan kirinya.
asli, itu lima detik terlama di hidup saya.dia nggak sadar sama sekali udah bikin muka saya blushing abis abisan.saya mati kutu.baru itu saya tahu kalau lima detik digenggam tangannya bisa bikin kamu sport jantung abis abisan.

nggak berapa lama, kami saling menghilang. jadwal yang beda bikin nggak bisa selalu ketemu waktu online.sampai di awal april,saya pulang dari garden cafe, online subuh2 dan mendapati kalau dia juga online, chatting, lalu berujung dia menanyakan nomor saya.
(saya jawabnya sok cool aja, padahal dalam hati udah jingkrak2 sambil bilang 'AKHIRNYA!)
dan dari situlah semuanya dimulai.

beberapa hari setelahnya, kami janjian nonton three idiots, hari selasa. hari minggu sebelumnya, saya opname. dia jenguk saya, setiap hari.temen2 saya mulai mencium gelagat 'aneh' saya dan dia, ("kalau nggak suka ngapain juga jenguk tiap hari") ditambah wajah saya yang selalu berubah merah kalau ada dia.dan dua random people yang nggak deket, nggak pernah ketemu, nggak pernah smsan, tautau ketemu tiap hari memang mengundang tanda tanya.
empat hari kemudian, kami jalan bareng.
menurut saya dia pintar dan teman ngobrol yang seru, dan saya lupa waktu.ngobrol sama dia bikin betah, bukan sekedar karena saya suka.dia memang orang yang menarik.

setelah saya dan dia jadi nggak-pernah-nggak-smsan, saya makin nggak karuan. senyum senyum, jadi zombie ngeliatin handphone terus.saya jadi sering kangen dan pengen ketemu dia. setelah sama2 berani bilang kangen dan pengen ketemu,saya masih nggak yakin, karena rasanya masih terlalu cepet buat apapun-itu,saya bahkan nggak yakin dia suka sama saya in that kind of way.cowok kayak dia nggak mungkin suka sama cewek kayak saya. toh baru sekali juga jalan bareng.

saya menikmati cara kami ngobrol, cara dia mengetik sms, cara dia membuat saya tertawa, cara dia bilang kangen, dan saya sampai di titik dimana saya nggak mau kalau nggak ada dia,nggak mau kalau bukan dia.
dan semuanya hancur begitu saja waktu saya lihat status facebooknya dia 'in a relationship with....'

saya memberanikan diri meminta penjelasan, dan dia bilang kita ketemu aja. hari selasa, dia jemput saya, dan akhirnya saya dan dia ngeliat citylight bandung.dia nggak tahu gimana deg degan nya saya waktu dia pegang pipi saya sambil bilang 'dingin' dan gimana saya harus bereaksi kalau dia akhirnya menyebut nama pacarnya.

kalau kalian nyangka dia ngomong saat itu, salah.
dia nggak ngejelasin apa-apa sampai akhirnya kami pulang,membuat hati saya makin berantakan.
dan satu kalimat simpel tentang status itu dia bilang di motor,waktu kami di jalan pulang.
saya dan dia makin ngerasa nggak jelas, terutama setelah saya dan dia berani bilang perasaan masing-masing.

dua hari kemudian, kami ketemu lagi.lalu saya dan dia ngobrol panjang, dan enam belas bulan lamanya saya menunggu, tanpa berani untuk sekedar berharap, akhirnya dia pun bertanya, dan saya cuma perlu memberi jawaban singkat,'mau'
dan akhirnya enam belas bulan itu pun beku.delapan belas hari sejak kami 'kenal' di sms.saya dan dia memulai chapter baru.

bagaimana dua orang bisa ketemu dan saling jatuh cinta? saya sekarang have no idea. bisa aja sesimpel mereka satu sekolah, satu gereja, satu organisasi, atau dengan cerita ribet dan panjang yang sekarang saya jalanin. kenapa yang paling manis adalah cerita bagaimana mereka ketemu?

karena di masa-masa sukar, di saat saya khilaf, atau di saat dia buat kesalahan, di saat dia menyakiti hati saya atau saya mengecewakan dia, hari yang harus saya ingat dengan jelas adalah the day we fell in love.

Wednesday, August 18, 2010

pertama

kenapa orang nulis blog?
saya. sebagai manusia gagap teknologi, masih nulis pake kertas dan pensil, masih nulis diary kalau lagi ngembek, belum pernah posting apa-apa sejak blog ini dibuat. bahkan keputusan buat bikin blog itu sendiri nongolnya lama banget. hahaha

setelah baca blog punya temen, dan blog milik famous writers, mengambil kesimpulan sendiri kalau blog itu adalah buku harian-dalam bentuk yang less private, tentunya.

well, do you remember the last time you did something for the first time?

sekarang.saya.blog.
:)
Creative Commons License
Journey. And Us. is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.