Thursday, April 07, 2011

Balon Warna Warni

Hei, Afro. Saya mau pinjam peluk.
Katanya peluk itu bahasa hiburan tanpa perlu aksara.
Biar saja kamu bilang saya manja.
Adiksi saya memang wangi jaketmu.

Setelahnya saya akan memalingkan wajah.
Mungkin hanya menghela napas panjang berkali.
Mungkin akan membuat jaketmu basah lagi. Mungkin.


Ah, tenang. Ini cuma di khayalan saya saja,kok.
Toh saya nggak pernah berani berkata, 
"Hei,kamu dimana? I need you now."
Permintaan bodoh. Dan egois.
Saya akan menertawakan diri sendiri.

Cukuplah dengan kamu berpesan, "Baik-baik ya, Sayang."
Ah. Lagi-lagi saya berkhayal.  Menghela napas.
Menggelengkan kepala. 
Mengusap mata.


Semalam saya tidur di karpet. Memeluk jaketmu. 
Berkhayal kalau semalaman saya memeluk kamu. 
Lalu kamu membiarkan saya tertidur di lenganmu. 
Lalu terbangun.

Khayalan ini nampaknya harus disudahi, Laras.




Afro, saya mau bersandar. Sebentar saja. Boleh, ya?

saya mau sewa bahu. 
Bayarnya pakai balon warna-warni.

No comments:

Post a Comment

Creative Commons License
Journey. And Us. is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.