Wednesday, March 14, 2012

Behind The Making Of

Puji Tuhan ternyata saya dipercaya juri untuk memegang juara 1 Lomba Fiksi Fantasi 2012 bersama ninelightsproduction.com dan nulisbuku.com.

So.. what’s behind the story?

1.     Ide cerita
from the death of Soe Hok Gie  he died from gas in Mahameru

Hok Gie meninggal di gunung Semeru tahun 1969 tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 akibat menghirup asap beracun di gunung tersebut.

Kalau ceritanya lebih panjang mungkin saya akan menggambarkan Andro sebagai mahasiswa cerdas yang rajin berorganisasi seperti Gie.hehe

2.     Lokasi
Karena saya orang Indonesia tulen, jadilah backgroundnya (HARUS!) di Indonesia. Dan syarat dari saya: harus Indonesia banget! Hehe jadilah ada kota-kota seperti Gunung Semeru, Malang, Lumajang, Pronojiwo yang disebutkan. Berpengaruh juga dalam pemilihan kata, nama tokoh dan lokasi kejadian (seperti Eirene kuliahnya di Malang, yang paling deket sama Semeru)

Kebetulan saya sering naik gunung dan belum pernah ke Semeru, jadilah saya jalan-jalan ke Semeru lewat cerita ini.

3.     Pemilihan nama
Karena syarat karakter lomba, jadi nggak bisa menggambarkan tokoh terlalu detail, saya pilih nama yang (kira-kira) mewakili karakter si tokoh (research dulu sama Mang Google). Dan saya suka nama-nama yang punya image kuat bahkan walaupun hanya satu kali dengar. (Eirene, Medeia, Tengger, Laksmi, Rori, Andro) Dan karena dua tokoh pertama udah ‘Dewi Yunani banget’ jadi nama-nama lain dibuat Indonesia banget. Termasuk profesi mereka. Kita orang Indonesia penuh dengan beragam budaya dan keterampilan tangan.

4.     Alur
Sengaja dibikin maju-mundur biar bingung.hihi Penasaran, maksudnya.. hehe

5.     Korelasi
Awalnya yang bikin ribet adalah syarat jumlah karakter. Saya pengennya nulis panjang-panjang, eh, keburu abis 10,000 karakternya. Dan nggak pengen bikin cerita yang terlalu obvious, terlalu ketebak, atau terlalu monoton. Dan saya lumayan lama berkutat di pemilihan korelasi antar kata dan antar kalimat. Jadilah..begini..

6.     Behind the making
Selama ngetik, saya berusaha untuk nggak denger musik apapun, karena yang dominan pasti rasa dari musik itu sendiri dan bukan rasanya saya. Dan berusaha nggak sambil makan atau ngemil, mengganggu konsentrasi.. hehe

7.     Time
Waktu membuat sekitar 16 jam yang dibagi dua hari, satu hari untuk full research dan sketsa kasar, hari ke-2 udah tinggal mikirin alur, dan image detail tiap karakter (Tengger yang berwibawa—misalnya). Setelah beres, barulah saya membuat judul. Yes, terakhir sekali. Soalnya judul itu harus satu kalimat yang mereprentasikan seluruh cerita, jadilah saya buat di akhir. 

TIPS:

1.     DO A VERY GOOD RESEARCH
Semua yang ada di cerita saya adalah benar.  Kawah Jonggring Saloko ada di Semeru. Begitu pula dengan nama-nama tempat seperti Ranu Regulo, Ranu Pani, mata air sumber Mani, dll. Eirene memang dewi yunani yang artinya kedamaian (dan saya baru tahu saat menulis cerita ini) dan semua disini adalah fakta. Sejarah peri dan elf, kedalaman palung mariana dll juga saya research, lihat gambarnya, dll, walaupun nggak dipakai dalam cerita. Yang penting kita tahu pasti, dan itu akan memudahkan kita di tips nomor 2.

2.     MAKE IT NATURAL
Natural disini artinya bisa blending dengan kehidupan nyata.  Jonggring Saloko memang dilarang dimasuki, dan peringatan akan harimau di Mahameru memang ada. Dalam sejarah peri dikatakan memiliki sayap transparan—yang saya sangkal dalam fiksi saya.hihi Fiksi fantasi memang nggak nyata, jadi bagaimana kita bisa membuat pembaca ‘percaya’ adalah seninya :p

That’s all! Masalah jago nggak jago adalah perkara latihan. Lagipula setiap orang punya gaya menulis masing-masing, so no problemmo!

Special thanks to Mom & Martin for being the first readers and the forever supporters. Love you,muah! :)



No comments:

Post a Comment

Creative Commons License
Journey. And Us. is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.